"Cerita ini bukan hanyalah fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, aib, dan kisah cinta, 'jangan marah, maafkanlah..' :) Dua E digoyang! Selamat menikmati."
Pada zaman purbakala, hiduplah seonggok (asumsi) pria tua renta di Desa Pedes. Dia hidup sebatang kara dan mengelola sebuah kebun cabe yang luas untuk menafkahi hidupnya. Namanya Mbah Marten, nama lengkap: Mbah Marten Forever Alone. Sekian.
Tapi ceritanya belum habis. Tiada seorang waria pun yang tahu kalau Mbah Marten Forever Alone (MMFA) adalah titisan leluhur semua cabe, Sang Petapa Genit Mbah Sona (SPGMS) yang membelah diri secara tragis asimetris sehingga mereka tidak mirip selain sifat genitnya. SPGMS diduga melarikan diri usai melahirkan MMFA malang tak berdosa itu di tengah kebun cabe.
Ratusan tahun hidup sendiri, Marten merasa tak sanggup lagi menahan kegalauan di dalam dada. Akhirnya pada suatu malam ia berdoa agar diberikan anak. Keesokan paginya saat ia hendak memanen cabe di kebun, ia melihat dua buah cabe yang sangat besar, cabe hijau dan cabe merah. Karena terkejut melihat fenomena itu, ia langsung memotret kedua cabe itu dan menguploadnya ke instagram. Kemudian ada sebuah comment yang menginspirasinya. “Kenapa kau tidak coba membelahnya? Siapa tau isinya berlian.” Dengan senyum lebar 8 detik, Marten membelah kedua cabe tersebut dan wow! Cabe yang hijau berisi seorang anak laki-laki yang keren seperti dewa, sedangkan cabe yang merah berisi seorang anak perempuan yang cantik seperti dewi. Mbah Marten pun menamai mereka Dewa Wahyu dan Dewi Neneng.
Dua puluh tahun hidup bersama kedua cabe tersebut mbah marten berencana menambah jenis varietas cabenya. Akhirnya sang cabe hijau dan cabe merah tersebut dikawinkan. Namun, beberapa hari dikawinkan, permintaan ekspor akan cabe ijo meningkat tajam karena bebek cabe ijo sedang laris di dunia internasional. Sehingga Dewa Wahyu terpaksa diekspor ke Luar Daerah Pabeaan dan berpisah dengan Dewi Neneng.
Malam berganti malam, minggu berganti minggu. Dewi Neneng terus menangisi kepergian suaminya hingga dia jatuh sakit dan flu berat. Suatu hari dia bersin sangat kencang hingga sesuatu yg besar keluar dari hidungnya. Dewi melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat sehat. Bayi itu ia beri nama....... Radit yang perawakannya sebesar upill Ibunda neneng. Neneng selalu memberinya STMJ (Susu Telur Madu Jahe.red) dan merawat radit dengan penuh kasih sayang.
Suatu hari sepulang berkebun, Neneng membersihkan badannya, mulai dari telinga, daki di leher, upil, hingga belek. Namun betapa terkejutnya ia karena dari telinganya lahirlah anak kedua yang lucu dan diberi nama Angkasa (19 tahun kemudian, ia mengubah nama panggungnya menjadi "Hendrayana Juventini" ). Menyusul anak ketiga dari dakinya lahirlah Danan (diambil dari bahasa cabenya daki.ngaco-red) dan anak ke empat dan ke lima yaitu Si Ulin dari upil dan Si Tasha dari belek. Demikianlah proses kelahiran anak2 Bunda Neneng dan Yayah Wahyu yang dramatis dan mengharukan. Sejak saat itu Neneng memutuskan untuk tidak bersih-bersih lagi agar anaknya tidak bertambah banyak. Keluarga mereka: Mbah marten, Neneng dan anak-anaknya hidup harmonis hingga kedatangan sebuah keluarga baru yg menjadi tetangganya.
Keluarga itu bernama Keluarga KW. Pak KW, kepala rumah tangga teladan 2011 dan istrinya Mamah Novia yang cantik jelita memiliki empat orang anak kandung dan satu orang koki keluarga yang kemudian menjadi anak angkat mereka. Pak KW merupakan hasil pencangkokan dari Mbah Mipta yg secara diam-diam tanpa kata. Karena lupa di siram, akhirnya Pak KW memiliki bentuk dan sifat yg berbeda jauh dari indukannya.
Mamah Novia adalah titisan Dewi 0ktaa Maniani yang telah diusir dari khayangan karena kegemarannya menari ronggeng. Suatu hari ia tertangkap basah Dewi 0ktaa sedang menari ronggeng di panggung Orkes Dangdut. Karena panik ia kabur dan meninggalkan kipasnya di Bumi. Si KW yang kebetulan hendak menyawer memungut kipas itu dan menyimpannya. Karena kembali ke khayangan tanpa kipas, sontak Mamah Novia diusir selamanya dari kayangan dan terpaksa menjalani hari-hari prihatinnya bersama KW.
Dari pernikahan itu lahirlah anak pertama yang mereka beri nama Syella, ia memiliki kegemaran yang sama dengan ibunya dan mereka sering menjuarai kompetisi duet maut ronggeng tingkat RT/RW. Anak kedua mereka bernama Erha. Ia anak yang sehat, cerdas, dan ceria! makannya juga lahap. karena Ibunya khawatir ia akan menambah beban keluarga, akhirnya ia dinikahkan secara siri dengan seorang Panji Manusia Milenium di usia 19 tahun. Anak ke tiga mereka bernama Devi, sulit mendefinisikan Devi karena ia belum diketahui berasal dari ordo mana. Karena Papah KW bingung, ia menuliskan ordo "Alay" di akta kelahiran Negeri Cabe milik Devi. Tak sanggup menghadapi kealayan Devi, Devi pun dinikahkan dengan seorang CEO dari Negeri Paman Sam yang bernama Sam. Makin ke bawah anak mereka semakin unik, Di musim gugur lahirlah si bungsu Dicky. Dicky yang notabene satu-satunya anak lelaki di antara saudaranya yang cantik-cantik sering merasa kesepian dan menciptakan teman khayalannya. Ia membawa temannya kemana-mana tak peduli Armada mau berkata apa. Mamah Novia yang merasa iba tak bisa berbuat apa-apa. Ia takut jika melahirkan anak lagi anaknya akan semakin aneh. Papah KW pun akhirnya mengangkat Kurnia, koki keluarga mereka yg hebat lulusan Ciwidey University sebagai anak mereka.
Dari pernikahan putri kedua mereka Erha dan Panji Manusia Milenium, mereka dianugrahi tiga cucu kembar yang menggemaskan. Anak kembar tiga itu diberi nama Eka, Nada, dan Rera. Mereka bertiga tumbuh pesat serta menjadi anak yang berbakti pada orang tua.
Dari pernikahan Devi dan Sam, Papah KW dan Mamah Novia diberi cobaan berupa seorang cucu yang rempong bernama Adlin. Ia tumbuh menjadi anak yang centil berprestasi. Beberapa kali ia menjuarai olimpiade dan mendapat hadiah spons berdarah. Karena ayahnya seorang bos, maka kelak ia juga harus menjadi bos........
Bos rempong.
Keluarga mereka begitu harmonis dan penuh warna. Sampai akhirnya Pak KW dipindahtugaskan ke Desa Pedes, sesuatu yg besar terjadi di keluarga mereka...
**********************
Hari pertama pak KW dan keluarga pindah ke Desa Pedes, mereka disambut baik oleh warga yg tak lain tak bukan adalah Mbah Marten dan keluarga.
Ada rasa yang berbeda saat pak KW menatap sang Cabe Merah, Dewi Neneng.. Perasaan yang pedas dan membara berkobar di lidahnya. Setali tiga uang dengan Pak KW, Neneng pun merasakan hal yang sama.. Tumbuh benih-benih cabe cinta di antara mereka. Kadangkala, saat Novia dan Syella sedang manggung di kelurahan, Pak KW curi2 pandang dengan Dewi Neneng. Terlebih mengetahui Dewi Neneng berstatus Janda karena mantan suaminya diekspor ke LDP, keinginan Pak KW untuk berpoligami makin 'terpuncaki'. Akhirnya ia memberanikan diri untuk meminta izin pada istrinya.
Mendengar keinginan Pak KW untuk menikah lagi, Novia merasa terpukul, tertendang, terpuncaki. Betapa perih luka yang ia rasakan setelah puluhan tahun hidup dengan Pria yang terpaksa dicintainya, kini ia harus rela dimadu.
Dengan berat hati, Novia rela dimadu dengan syarat mereka melakukan perjanjian pisah harta untuk efisiensi perpajakan serta ia menuntut pembagian warisan secara adil sesuai KUHPer. Pak KW segera menyetujuinya dan di malam jumat kliwon yang syahdu, Pak KW cuti dari tugas ngepetnya demi melangsungkan pernikahan keduanya dengan Dewi Neneng.
Pernikahan terlarang tersebut tak jua dianugerahi keturunan, hingga akhirnya Dewi neneng kembali melakukan pekerjaan "bersih-bersih" lagi untuk memancing anak (lagi). Ia mulai dengan menyapu halaman. Dan... Benar saja!! Dari sela-sela sapu lidinya keluarlah seorang bayi yang sama langsingnya. Akhirnya bayi itu diberi nama Bram [bahasa inggrisnya sapu (re:broom)]. Setelah lelah menyapu, Neneng membersihkan diri dan... Foila! Lahirlah sepasang anak kembar yang lucu dan bohay bernama Raka dan Heru dari ketek kanan dan ketek kiri sang dewi. Disusul dengan lahirnya Mike yang berdesakan di antara ketombe yang jatuh saat Neneng sedang menyisir rambutnya.
Neneng dan Pak KW sangat bahagia. Kebahagiaan mereka makin lengkap ketika akhirnya lahirlah seorang bayi perempuan secara normal yang mereka beri nama Alin.
Alin merupakan anak yang paling disayangi di keluarga itu, karena ia merupakan keturunan dari pernikahan terlarang mereka yg paling..........normal. Saat Alin kecil mereka berulang tahun yang ke 20, mereka mengadakan pesta yg sangat meriah. Mereka mengundang Ayu Ting Ting dan Siwon Super Junior untuk manggung di hajatan itu. Tak tanggung-tanggung, mereka memesan kue yang sangaaaat mahal di............Okebana. Namun, kue yang dipesan ternyata justru bertuliskan "Happy Birthday Ulin". Karena malu dengan aib keluarga tersebut. Akhirnya di hari itu juga mereka menikahkan Alin dan Ulin agar gosip buruk tidak cepat beredar (ini cerita macam apa??? *telen pensil*)
Pernikahan dini itu menghadirkan cucu kembar bagi keluarga mereka. Lahirlah Cholis dan Grandis yang semakin meramaikan keluarga besar itu. "Cholis dan Grandis, kembar tapi beda, Grandis dan Cholis, beda tapi kembar." (OST. Jono dan Lono) #nyanyi
Ditambah lagi Tasha, anak Neneng dari suaminya terdahulu juga sudah menemukan tambatan hatinya. Seseorang yang ORIsinil, lugas, aktual, tajam, dan terpercaya.. Pengusaha Resto muda bernama Aldi. Dari pernikahan mereka lahirlah empat orang anak lelaki yang pemberani. Anak pertama bernama Dhias, lelaki muslimin yang rajin dan disiplin. Anak kedua mereka bernama Heri Suanda, perkasa dan berwibawa. Anak ke tiga mereka bernama Andi alias Captain Tsubeti, ahli bermain bola kaki dan pandai menari. Serta anak terakhir bernama Andita, gagah dan solehah.
Sebagai anak tertua dari pasangan Tasha-Aldi, Dhias yang lebih dahulu menemukan jodohnya, seorang wanita muslimah dari tempat pengajian yang sama bernama Intan. Dhias dan Intan berasal dari Playgroup, TK, SD, SMP, SMA, dan Universitas yg sama. Sehingga seperti kata pepatah, "witing tresno jalanan ora opo opo.." Maka setamat kuliah mereka melangsungkan pernikahan.
Dhias adalah cucu pertama Bunda Neneng yang menikah, dan memberikan dua cicit yang lucu dan subur, cicit perempuannya bernama Nindy yang tumbuh tinggi dan sehat, cicit lelakinya bernama Herdian yang tumbuh tinggi dan lebat.
Dengan lahirnya kedua cicit yang subur tersebut, bertambah........semarak bertumpah ruah lah keluarga ini ( it means, makin banyak tanggungan Mbah Marten. You're not alone anymore, Mbah B-) ) dan mereka hidup bahagia selamanya :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
THE END
kayaknya setiap tokoh menderita semua. hahahha
BalasHapusmana yg mau kau ubah? lama.
BalasHapus